.kotakiklan {background:#fff;padding: 5px 5px 5px 5px;text-align: center;} .kotakiklan img {background:#fff;width:125px;height:125px;margin: 3px 3px 3px 3px;padding:5px 5px 5px 5px;text-align: center;border: 1px solid #ddd;} .kotakiklan img:hover {border:1px solid #980000;}

Kamis, 14 April 2016

Lagu - lagu asing terenak

              Assalamu a'laikum, maaf sudah lama tidak uptade di blog pertama saya ini. Maklumlah, saya sibuk mengurus perkerjaan sekolah dan mengurus pekerjaan yang lain ( Biasalah anak perantauan, ya meskipun gak jauh - jauh amat kayak si Amat ).

Rabu, 01 April 2015

8 Fakta Unik tentang Olga Syahputra



                Yoga Syahputra atau lebih dikenal dengan Olga Syahputra adalah pelawak yang salah satu pelawak mahal di Indonesia. Artis yang lahir pada tanggal 8 Febuari 1983 memang tidak ke Indonesia karena menderita penyakit Meningtitis atau radang selaput otak. Olga menyerah pada penyakitnya ketika Ia di panggil oleh Allah SWT pada Jum'at 27 Maret 2015 pada pukul 17 : 17 di RS. Mount Elizabeth Singapura. Sepanjang karier keartisan, Olga Syahputra cukup rajin wara-wiri di layar kaca. Ini membuat publik begitu mengenal sosoknya.

Ada delapan fakta tentang Olga yang menarik untuk dikenang. Bila Anda penggemar Olga atau sekadar pernah melihat sosoknya di televisi, delapan fakta ini pasti tak asing lagi.

1. Pernah tinggal di rumah susun
Medio 2008 ketika kariernya mulai menanjak, Olga masih betah tinggal di rumah susun. Dia tinggal di rumah susun kawasan Tebet, Jakarta Selatan, sejak masa awal karier bersama Ruben Onsu dan Lia Waode.

2. Jual kulkas
Masa awal karier dilakoni Olga dengan bersusah payah. Bahkan, demi mendaftar ke Sanggar Ananda, Olga terpaksa menjual kulkas karena tak ada biaya. Setelah bergabung dengan sanggar pimpinan Aditya Gumay itu, jalan karier Olga terbuka.

3. Asisten Rita Sugiarto
Lelaki kelahiran 8 Februari 1983, ini tak hanya jago mengocok perut. Dia juga bisa bernyanyi dangdut. Tak heran jika ia pernah menjadi asisten penyanyi Rita Sugiarto sekitar 2001.

4. Dibully
Pada masa awal keartisan, Olga merelakan dirinya menjadi bahan bully komedian lain di panggung. Dia pasrah diledek secara verbal hingga fisik, mulai dari didorong hingga dilempar tepung. Walau tubuhnya kerap sakit akibat candaan fisik, Olga tak marah. Dia puas jika membuat penonton tertawa.

5. Ditegur KPI dan somasi
Seiring karier yang kian menanjak, Olga menjadi sorotan. Bahan candaannya di panggung menjadi perhatian orang. Beberapa kali Olga terpeleset lidah, candaannya menyinggung pihak lain. Olga menjadi langganan artis yang mendapat teguran KPI (Komisi Penyiaran Indonesia). Dia juga pernah mendapat somasi dari dokter Febby Karina karena tersinggung candaan Olga di sebuah acara.

6. Komedian mahal
Olga dijuluki rating maker. Setiap acara yang menampilkan dirinya, langsung melejit. Di puncak kejayaannya, dia disebut pernah mengantongi honor puluhan hingga ratusan juta rupiah per episode.

7. Takut benda tajam dan pocong
Dua hal yang ditakuti Olga semasa hidup, yaitu benda tajam dan pocong. Olga takut melihat sabit, golok, dan benda-benda tajam lainnya. Penyebabnya, jarinya pernah dijahit karena terkena benda tajam. Olga juga takut pocong. Ketakutan akan pocong ini justru acap dijadikan bahan menakuti Olga di panggung.

8. Gemar kerupuk
Olga suka sekali dengan kerupuk. Dia merasa ada yang kurang jika menyantap nasi tanpa kerupuk.

Tante " penipu " di Dunia

         Tante adalah sebutan kepada seorang wanita yang lebih tua dari pada kita. Pada awalnya penyebutan Tante ini berlaku pada Saudara yang lebih tua saja dari pada Ibu atau Bapak kita ( Dalam bahasa sunda sih disebut dengan UWA ). Namun, kata Tante dimodern ini adalah kata yang mulai menyebar luas.
        Nah kali ini Admin akan membahas Tante yang paling "menipu" didunia. Siapakah yang dimaksud ? mari kita simak bersama sama ^_^

Artis muda Indonesia yang memiliki paras cantik

                   Indonesia adalah negara dengan memiliki populasi terbesar ke 4 dunia. Dari populasi tersebut, ada beberapa orang yang memilih jadi artis. Baik artis yang umurnya tua hingga muda, dari laki - laki hingga perempuan. Nah kali ni admin akan membahas tentang artis Indonesia dengan perawakan cantik tapi muda. Apa sajakah itu ?

Minggu, 04 Januari 2015

Game terpopuler di Tahun 2014 ( Android )

           Game adalah aplikasi yang bertujuan untuk menghibur seseorang. Banyak sekali game yang terkenaal di tahun 2014 khususnya Android. Game apakah itu ...? Mari kita mulai

Jumat, 04 Januari 2013

Real Cerpen

Pagi ini dia datang menemuiku, duduk di sampingku dan tersenyum menatapku. Aku benar-benar tak berdaya melihat tatapan itu, tatapan yang begitu hangat, penuh harap dan selalu membuatku bisa memaafkannya. Aku sadar, aku sangat mencintainya, aku tidak ingin kehilangan dia., meski dia sering menyakiti hatiku dan membuatku menangis. Tidak hanya itu, akupun kehilangan sahabatku, aku tidak peduli dengan perkataan orang lain tentang aku. Aku akan tetap memaafkan Elga, meskipun dia sering menghianati cintaku. gambar cerita cinta sedih “Aku gak tau harus bilang apa lagi, buat kesekian kalinya kamu selingkuh! Kamu udah ngancurin kepercayaan aku!” Aku tidak sanggup menatap matanya lagi, air mataku jatuh begitu deras menghujani wajahku. Aku tak berdaya, begitu lemas dan Dia memelukku erat. “Maafin aku Nilam, maafin aku! Aku janji gak akan nyakitin kamu lagi. Aku janji Nilam. Aku sayang kamu! Please, kamu jangan nangis lagi!” Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi selain memaafkannya, aku tidak ingin kehilangan Elga, aku sangat mencintainya. Malam ini Elga menjemputku, kami akan kencan dan makan malam. Aku sengaja mengenakan gaun biru pemberian Elga dan berdandan secantik mungkin. Kutemui Elga di ruang tamu, Dia tersenyum, memandangiku dari atas hingga bawah. “Nilam, kamu cantik banget malam ini.” “Makasih. Kita jadi dinner kan?” “Ya tentu, tapi Nilam, malam ini aku gak bawa mobil dan mobil kamu masih di bengkel, kamu gak keberatan kita naik Taksi?” “Engga ko, ya udah kita panggil Taksi aja, ayo.” Dengan penuh semangat aku menggandeng lengan Elga. Ini benar-benar menyenangkan, disepanjang perjalanan Elga menggenggam erat tanganku, aku bersandar dibahu Elga menikmati perjalanan kami dan melupakan semua kesalahan yang telah Elga perbuat padaku. Kami berhenti disebuah Tenda di pinggir jalan. Aku sedikit ragu, apa Elga benar-benar mengajakku makan ditempat seperti ini. Aku tahu betul sifat Elga, dia tidak mungkin mau makan di warung kecil di pinggir jalan. “Kenapa El? Mienya gak enak?” “Enggak ko, mienya enak, Cuma panas aja. Kamu gak apa-apa kan makan ditempat kaya gini Nilam?” “Enggak. Aku sering ko makan ditempat kaya gini. Mie ayamnya enak loch. Kamu kunyah pelan-pelan dan nikmati rasanya dalam-dalam.” Aku yakin, Elga gak pernah makan ditempat kaya gini. Tapi sepertinya Elga mulai menikmati makanannya, dia bercerita panjang lebar tentang teman-temannya, keluarganya dan banyak hal. Dua tahun bersama Elga bukan waktu yang singkat, dan tidak mudah untuk mempertahankan hubungan kami selama ini. Elga sering menghianati aku, bukan satu atau dua kali Elga berselingkuh, tapi dia tetap kembali padaku. Dan aku selalu memaafkannya, itu yang membuatku kehilangan sahabat-sahabatku. Mereka benar, aku wanita bodoh yang mau dipermainkan oleh Elga. Meskipun kini mereka menjauhiku, aku tetap menganggap mereka sahabatku. Selesai makan Elga Nampak kebingungan, dia mencari-cari sesuatu dari saku celananya. “Apa dompetku ketinggalan di Taksi?” “Yakin di saku gak ada?” “Gak ada. Gimana dong?” “ya udah, pake uang aku aja. Setiap jalan selalu kamu yang traktir aku, sekarang giliran aku yang traktir kamu. Ok!” “ok. Makasih ya sayang, maafin aku.” Saat di kampus, aku bertemu dengan Alin dan Flora. Aku sangat merindukan kedua sahabatku itu, hampir empat bulan kami tidak bersama, hingga saat ini mereka tetap sahabat terbaikku. Saat berpapasan, Alin menarik tanganku. “Nilam, kamu sakit? Ko pucet sich?” Alin bicara padaku, ini seperti mimpi, Alin masih peduli padaku. “Engga, Cuma capek aja ko Lin. Kalian apa kabar?” “Jelas capek lah, punya pacar diselingkuhin terus! Lagian mau aja sich dimainin sama cowok playboy kaya Elga! Jangan-jangan Elga gak sayang sama kamu? Ups, keceplosan.” “Stop Flo! Kasian Nilam! Kamu kenapa sich Flo bahas itu mulu? Nilam kan gak salah.” “Udah dech Alin, kamu diem aja! Harusnya kamu ngaca Nilam! Kenapa kamu diselingkuhin terus!” Flora bener, jangan-jangan Elga gak sayang sama aku, Elga gak cinta sama aku, itu yang buat Elga selalu menghianati aku. Selama ini aku gak pernah berfikir ke arah sana, mungkin karena aku terlalu mencintai Elga dan takut kehilangan Elga. Semalaman aku memikirkan hal itu, aku ragu terhadap perasaan Elga padaku. Jika benar Elga tidak mencintaiku, aku benar-benar tidak bisa memaafkannya lagi. Meskipun tidak ada jadwal kuliah, aku tetap pergi ke kampus untuk mengerjakan tugas kelompok. Setelah larut malam dan kampus sudah hampir sepi aku pun pulang. Saat sampai ke tempat parkir, aku melihat Elga bersama seorang wanita. Aku tidak bisa melihat wajah wanita itu karena dia membelakangiku. Mungkin Elga menghianatiku lagi. Kali ini aku tidak bisa memaafkannya. Mereka masuk ke dalam mobil, aku bisa melihat wanitaitu, sangat jelas, dia sahabatku, Flora…. Sungguh, aku benar-benar tidak bisa memaafkan Elga. Akan ku pastikan, apa Elga akan jujur padaku atau dia akan membohongiku, ku ambil ponselku dan menghubungi Elga. “Hallo, kamu bisa jemput aku sekarang El?” “Maaf Nilam, aku gak bisa kalo sekarang. Aku lagi nganter kakak, kamu gak bawa mobil ya?” “Emang kakak kamu mau kemana El?” “Mau ke…, itu mau belanja. Sekarang kamu dimana?” “El! Sejak kapan kamu mau nganter kakak kamu belanja? Sejak Flora jadi kakak kamu? Hah?!!” “Nilam, kamu ngomong apa sayang? Kamu bilang sekarang lagi dimana?” “Aku liat sendiri kamu pergi sama Flora El! Kamu gak usah bohongin aku! Kali ini aku gak bisa maafin kamu El! Kenapa kamu harus selingkuh sama Flora El? Aku benci kamu! Mulai sekarang aku gak mau liat kamu lagi! Kita Putus El!” “Nilam, ini gak…….” Kubuang ponselku, kulaju mobilku dengan kecepatan tertinggi, air mataku terus berjatuhan, hatiku sangat sakit, aku harus menerima kenyataan bahwa Elga tidak mencintaiku, dia berselingkuh dengan sahabatku. Beberapa hari setelah kejadian itu aku tidak masuk kuliah, aku hanya bisa mengurung diri di kamar dan menangis. Beruntung Ibu dan Ayah mengerti perasaanku, mereka memberikan semangat padaku dan mendukung aku untuk melupakan Elga, meskipun aku tau itu tak mudah. Setiap hari Elga datang ke rumah dan meminta maaf, bahkan Elga sempat semalaman berada di depan gerbang rumahku, tapi aku tidak menemuinya. Aku berjanji tidak akan memafkan Elga, dan janjiku takan kuingkari, tidak seperti janji-janji Elga yang tidak akan menghianatiku yang selalu dia ingkari. Hari ini kuputuskan untuk pergi kuliah, aku berharap tidak bertemu dengan Elga. Tapi seusai kuliah, tiba-tiba Elga ada dihadapanku. “Maafin aku Nilam! Aku sama Flora gak ada hubungan apa-apa. Aku Cuma nanyain tentang kamu ke dia Nilam! “Kita udah putus El! Jangan ganggu aku lagi! Sekarang kamu bebas! Kamu mau punya pacar Tujuh juga bukan urusan aku!” “Tapi Nilam…..” Aku berlari meninggalkan Elga, meskipun aku sangat mencintainya, aku harus bisa melupakannya. Elga terus mengejarku dan mengucapkan kata maaf. Tapi aku tak pedulikan dia, aku semakin cepat berlari dan menyebrangi jalan raya. Ketika sampai di seberang jalan, terdengar suara tabrakan, dan………… “Elgaaaa…..” Elga tertabrak mobil saat mengejarku, dia terpental sangat jauh. Mawar merah yang ia bawa berserakan bercampur dengan merahnya darah yang keluar dari kepala Elga. “Elga, maafin aku!” “Nilam. Ma-af ma-af a-ku jan-ji jan-ji ga sa-ki-tin ka-mu la-gi a-ku cin-ta ka-mu a-ku ma-u ni-kah sa-ma kam……” “Elgaaaaaa……” Elga meninggal saat itu juga, ini semua salahku, jika aku mau memaafkan Elga semua ini takan terjadi. Sekarang aku harus menerima kenyataan ini, kenyataan yang sangat pahit yang tidak aku inginkan, yang tidak mungkin bisa aku lupakan. Elga menghembuskan nafas terakhirnya dipelukanku, disaat terakhir dia berjanji takan menyakitiku lagi, disaat dia mengatakan mencintaiku dan ingin menikah denganku. Dia mengatakan semuanya disaat meregang nyawa ketika menahan sakit dari benturan keras, ketika darahnya mengalir begitu deras membasahi aspal jalanan. Rasanya ingin sekali menemani Elga didalam tanah sana, menemaninya dalam kegelapan, kesunyian, kedinginan, aku tidak bisa berhenti menangis, menyesali perbuatanku, aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri. Satu minggu setelah Elga meninggal, aku masih menangis, membayangkan semua kenangan indah bersama Elga yang tidak akan pernah terulang lagi. Senyuman Elga, tatapan Elga, takan pernah bisa kulupakan. “Nilam sayang, ini ada titipan dari Ibunya Elga. Kamu jangan melamun terus dong! Kamu harus bangkit! Biar Elga tenang di alam sana. Ibu yakin kamu bisa!” “Ini salah aku Bu. Aku butuh waktu.” Kubuka bingkisan dari Ibu Elga, didalamnya ada kotak kecil berwarna merah, mawar merah yang telah layu dan amplop berwarna merah. Didalam kotak merah itu terdapat sepasang cincin. Aku pun menangis kembali dan membuka amplop itu. Dear Nilam, Nilam sayang, maafin aku, aku janji gak akan nyakitin kamu, aku sangat mencintai kamu, semua yang udah aku lakuin itu buat ngeyakinin kalo Cuma kamu yang terbaik buat aku, Cuma kamu yang aku cinta. Aku harap, kamu mau nemenin aku sampai aku menutup mata, sampai aku menghembuskan nafas terakhirku. Dan cincin ini akan menjadi cincin pernikahan kita. Aku sangat mencintaimu, aku tidak ingin berpisah denganmu Nilam. Love You Elga Air mataku mengalir semakin deras dari setiap sudutnya, kupakai cincin pemberian Elga, aku berlari menghampiri Ibu dan memeluknya. “Bu, aku udah nikah sama Elga!” “Nilam, kenapa sayang?” “Ini!” Kutunjukan cincin pemberian Elga dijari manisku. “Nilam, kamu butuh waktu nak. Kamu harus kuat!” “Sekarang aku mau cerai sama Elga Bu!” kulepas cincin pemberian Elga dan memberikannya pada Ibu. “Aku titip cincin pernikahanku dengan Elga Bu! Ibu harus menjaganya dengan baik!” Ibu memeluku erat dan kami menangis bersama-sama. ***** By : Efih Sudini Afrilya facebook : fiehsoed@gmail.com

Setelah Kepergianmu

Ku selalu mengingatmu, meski ku tahu itu menyakitkan.. Ku buka handphone ku, tak ada lagi kamu yang selalu memenuhi inbox-ku, tak ada lagi ucapan selamat pagi dan selamat tidur untukku. Tak ada lagi canda tawamu yang selalu mengiriku dalam kebahagiaan, tak ada lagi leluconmu yang membuatku tartawa. Tak ada lagi tatapan yang membuat jantungku berdebar dan menyejukkan hati. Tak ada lagi genggaman tanganmu yang selalu membuatku kuat akan setiap masalah yang menghampiriku. Tak ada lagi pelukanmu yang membuatku tentram dan merasa aman dekat denganmu. Kini, sekarang ada sesuatu yang hilang, tak sama seperti dulu. Aku berharap hari-hariku bisa berjalan dengan mulus seperti biasanya., walau tak ada kamu disampingku. Kini, aku mencoba menjalani semua aktivitasku seperti biasa. Dan aku bisa menjalani itu semua walau hatiku terasa kosong, hampa tanpa ada dirimu yang menemaniku setiap harinya. Tapi, aku harus tetap tegar dengan semua ini. Setelah kepergianmu, aku menyadari betapa aku mencintaimu. Setelah kepergianmu, kamu merampas semua cinta dan kebahagiaan yang kupunya, melarikan ke tempat asing yang justru tak tahu dimana keberadaannya. Siksaanmu begitu besar untukku, dan aku terlalu lemah untuk mendapatkan cobaan ini, aku begitu lemah untuk mendapatkan goresan luka di benakku yang semakin hari semakin bertambah. Kini ku tersadar, bukan dia yang begitu tulus menyayangiku, tetapi kamulah yang menyayangiku dan mencintaiku dengan tulus tanpa adanya kebohongan. Jujur, aku menyesal setelah kamu benar-benar pergi meninggalkanku disini bersama bayanganmu. Aku menyesal telah membuatmu kecewa, padahal aku tak bermaksud mengecewakanmu. Aku menyesal lebih memilih dia di banding kamu yang jelas-jelas kekasihku. Sudah jelas dia itu playboy dan sudah menyakitiku berulang-ulang kali dengan kebohongannya dan semua janji palsunya, tapi kamu berbeda, kamu begitu menjagaku, menyayangiku, dan aku sia-siakan begitu saja. Mengapa aku sebodoh ini? Aku tak pernah membalas semua kebaikanmu padaku, dan aku tak pernah menyayangimu seperti kamu yang selalu menyayangiku. Bahkan aku selalu melampiaskan semua amarahku padamu, dan anehnya kamu yang meminta maaf padaku. Seringkali aku membohongimu seringkali aku berkencan bersama dia tanpa sepengetahuan kamu, dan itu berarti aku sedang bermain di belakangmu. Setiap kamu ingin bertemu denganku, aku sering menolak. Tapi mengapa aku tak bisa menolak dia setiap dia ingin bertemu denganku? Bahkan jika kamu mengajaku pulang bersama, aku tak mau dan menolakmu. Aku lebih memilih pulang bersama teman-temanku. Aku sadar itu semua salah, tapi mengapa aku terus mengulangnya kembali? Kamu pernah berkata kalau aku itu egois, aku tak menerima kamu berbicara seperti itu kepadaku, dan aku marah. Aku baru tersadar aku memang egois, benar katamu. Dia selalu melaksanakan apa kemauanku, tapi aku tak pernah melakukan apa yang kamu mau. Hingga beberapa minggu kemudian kamu menjauhiku, kamu menghilang dari kehidupanku, kamu tak mengirimku kabar sama sekali. Hal itu membuatku marah dan aku berfikir kamu memutuskan ku secara sepihak, tanpa tahu permasalahannya apa. Kemudian, kamu menghubungiku di hari jadianku bersama kamu. Entah mengapa aku menjadi benci padamu, mungkin karena kamu menghilang beberapa minggu ini. Kamu mengajaku kencan di malam minggu ini, tapi aku menolak karena kamu bukan pacarku lagi. Aku berkata kepada kamu, lebih baik kamu pergi dari kehidupanku jangan pernah menghubungiku lagi, cari wanita lain di luar sana yang lebih baik dariku. Tapi nyatanya kamu malah meminta maaf padaku atas kesalahan kemarin telah menjauhiku. Kamu bilang kamu hanya ingin mengetesku. Tapi ini bukan cara yang benar. Aku tak bisa memaafkanmu, aku tak akan memberikanmu kesempatan lagi. Dan itu artinya sekarang kamu dan aku hanya sebatas teman biasa. Padahal sebenarnya aku benci dengan perpisahan ini. Entah mengapa jika aku mengingat itu semua, beribu-ribu penyesalan selalu menghampiriku. Apakah kamu terluka karena ku? Kita itu seperti saling menyakiti, seperti saling mendendam tanpa tahu apa permasalahan yang sebenarnya. Aku menangis sejadi-jadinya di dalam heningnya malam, atas dasar bahwa aku memang benar mencintaimu. Aku merasa kehilangan sosok pahlawanku. Sementara aku selalu melihatmu dekat dengan wanita lain, dan mengapa wanita itu harus temanku sendiri? Kamu tak pernah tahu bahwa aku di sini menangis melihatmu bersamanya, aku cemburu.. Aku marah pada diriku sendiri, mengapa aku sulit untuk melupakanmu? Sedangkan kamu disana dengan mudahnya melupakanku.Tuhan..sungguh ini tak adil bagiku. Ingin rasanya aku hilang ingatan, agar aku tak mengenalimu dan kenangan dulu bisa terhapus di dalam memori otakku. Itulah jalan satu-satunya untuk saat ini. Hari berganti hari, aku terus menjalani hidupku tanpa dirimu. Dan aku merasa semakin hari aku selalu menyesali kesalahanku padamu. Apakah kamu disana sudah mendapatkan pengganti diriku? Aku harap kamu masih mengharapkanku, karena ku disini selalu mengharapkan kehadiranmu dihidupku lagi. Apakah kamu disana selalu memikirkanku?seperti aku yang selalu memikirkanmu. Aku hanya ingin tahu isi hatimu saat ini. Apa kamu tak pernah berpikir tentang isi hatiku saat ini? yang semakin hari semakin mendung karena tak ada lagi yang menyinari hatiku. Di dalam mimpiku kamu selalu ada untukku, dan kamu milikku. Tapi ternyata, di dalam kehidupan nyata, kau hanyalah mimpi untukku dan aku sulit menggapaimu kembali. Tak ada hal yang mampu ku perjuangkan selain membiarkanmu pergi dan merelakanmu untuk orang lain yang pantas menapatkanmu. Aku berusaha menikmati kesedihanku, kesakitanku hingga ku terbiasa akan semua hal itu. Aku selalu meneteskan air mata untukmu, padahal setiap butiran air mata yang jatuh itu semakin aku merindukanmu dan sulit untuk melupakanmu. Kini aku merasa jatuh cinta padamu yang bukan milikku lagi. Tapi aku punya Tuhan, punya keluarga dan sahabat, yang selalu ada untukku. Aku percaya Tuhan..Tuhan pasti sedang menguji kesabaranku saat ini, dan pasti ada jalan keluar di balik ini semua. Mungkin di mataku kamu yang terbaik untukku, tapi belum tentu kata Tuhan kamu yang terbaik untukku. Aku percaya dan yakin bahwa skenario Tuhan adalah yang paling indah. Selesai Nama : Rani Dwi Anggraeni My facebook : ranianggraeni1@gmail.com Twitter : @ranidwianggra disarikan oleh: http://cerpen.gen22.net

Adikku Yang Tersayang

Aku dilahirkan di sebuah dusun di pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri uang dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu ditangannya. “Siapa yang mencuri uang itu?” Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, “Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!” Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, “Ayah, aku yang melakukannya!” Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus-menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, “Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!” Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, aku tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, “Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi.” Aku membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11. Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, aku diterima untuk masuk ke sebuah universitas provinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya memberengut, “Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik… hasil yang begitu baik…” Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, “Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?” Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, “Ayah, aku tidak mau melanjutkan sekolah lagi, aku telah cukup membaca banyak buku.” Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. “Mengapa kamu mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika ayah mesti mengemis di jalanan, ayah akan lakukan itu supaya tetap bisa menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!” Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, “Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.” Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas. Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: “Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan akan mengirimimu uang.” Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas). Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, teman sekamarku masuk dan berkata, “Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!” “Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku?” Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, “Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?” Dia menjawab, tersenyum, “Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu aku adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?” Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, “Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…” Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, “Aku melihat semua gadis kota memakainya. Jadi aku pikir kamu juga harus memiliki satu.” Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23. Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. “Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!” Tetapi katanya, sambil tersenyum, “Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu..” Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. “Apakah itu sakit?” Aku menanyakannya. “Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika aku bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…” Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26. Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, “Kak, jagalah mertuamu aja. Aku akan menjaga ibu dan ayah di sini.” Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, aku menggerutu, “Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?” Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. “Pikirkan kakak ipar — ia baru saja jadi direktur, dan aku hampir tidak berpendidikan. Jika aku menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?” Mataku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah, “Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!” “Mengapa membicarakan masa lalu?” Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29. Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, “Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?” Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, “Kakakku.” Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. “Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sendoknya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya.” Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, “Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku.” Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Senin, 31 Desember 2012


Mencoba Tinggalkan Bayangmu

Malam itu adalah malam pergantian tahun, atau yang lebih dikenal dengan istilah tahun baru,, euforia cantiknya kembang api mulai terasa di menit-menit pergantian tahun. Tidak banyak yang aku bisa lakukan di malam itu. Seperti putri di negri dongeng yang terkurung dalam khayalan-khayalan indah. Untuk ikut bernostalgia di malam tahun baru bersama teman-teman semasa SMA pun aku tak dapat izin dari sang bunda. Untuk hal seperti ini mamah selalu punya dua alasan. Alasan pertama, aku masih selalu di anggap anak kecil. “nah lhoooo,,, aku kan udah umur 20 tahun mah, semester 5 lhoo aku, sekitar dua tahun lagi insyaallah aku lulus kuliah, gumamku dalam hati”. Alasan kedua, suasana malam di kota sangat tidak baik, pergaulan di sana bahkan tidak pernah mengenal aturan. “Hmmp,, ya ampuunn ini kan masih kota Serang mah bukan Jakarta,, toh aku juga bukan keluyuran sendiri yang gg jelas, tapi sama temen-temen yang sebagian besar udah mamah kenal dengan sangat baik, jawabku pelan”. “iyah mamah tahu, tapi mamah yakin kamu paham betul makna dari alasan-alasan mamah, jawab mamah dengan bijak”. Aku tidak bisa mendesak mamah untuk memberikan izin, aku takut mamah akan sedih bila ada bantahan di tengah perhatiannya, aku tahu semua kekhawatirannya semata-mata karena ingin melindungi dan menjagaku. Sepeninggalnya ayah beberapa tahun silam, mamah memang berubah jadi over protektif, untuk sebuah keselamatan anak-anaknya beliau lebih rela di hujat banyak orang daripada akan ada apa-apa nanti. Di rumah memang tak ada lelaki dewasa yang bisa benar-benar melindungiku, kedua kakak priaku telah menikah dan tinggal bersama keluarga kecilnya masing-masing, di rumah hanya ada aku, mamah dan kakak wanitaku dengan perbedaan usia 3 tahun. Jadi wajar saja bila mamah merasa memiliki tanggungjawab yang sangat lebih. jika terjadi apa-apa dengan putrinya, ia akan merasa sangat berdosa. Oleh karenanya, sebelum hal itu terjadi, beliau lebih memilih untuk menjagaku dengan caranya. Di tengan perbincangan itu,, mamah memetikkan ibu jari dan jari tengahnya, pertanda memberikan ide. “hmmmp,, untuk menghabiskan malam tahun baru, gimana kalo kamu ikut acara mamah” usul mamah. “Acara apa mah?" tanyaku. “kamu ikut mamah pengajian di pendopo kantor Bupati, Serang.. gimana??” tanya mamah. Dengan spontan aku mengangkat sebelah alisku, “hmmp, ya udah deh aku mau, daripada di rumah, pastinya nanti aku akan benar-benar jadi gadis di negri dongeng yang merindukan dunia luar,” jawabku dengan ekspresi seadanya. “Nahh gitu dooong, ini baru namanya anak mamah,” ucap mamah sambil mencium keningku. Dalam perjalanan menuju kantor bupati, mataku terasa disuguhkan dengan pemandangan indah tahun baru. Banyak sekali penjual dadakan yang mencoba peruntungannya di malam ini,, dengan mencoba berjualan pernak-pernik dan makanan khas tahun baru. Para penjual terompet, petasan, kembang api, dan balon berjejer menawarkan barang dagangannya. Bahkan karena maraknya penjual, para konsumen terlihat dibuat bingung untuk membelinya. Asap jagung bakar pun seolah menggoda para penikmat tahun baru untuk sekedar mencicipinya. Dan yang tak kalah menarik,, ada pasar malam di Alun-alun kota Serang, terlihat sesak, orang-orang mencoba menghibur dirinya dengan sekedar berbelanja, menikmati wahana permainan atau makan bersama dengan sang kekasih hati. “Oohh tidak, sepertinya malam ini memang tak ada pangeran menjemputkuku, huufftt jadi merasa sedikit cemburu dengan mereka, ucapku lirih sambil memonyongkan bibir”. “tapi aku tetap bersyukur masih diberi kesempatan untuk bisa melihat pemandangan seelok ini,, semoga nikmat sehat-Mu yang tak terkira banyaknya ini, selalu menjadikanku untuk tetap bersyukur, ucapku dalam hati dengan mimik takjub”. Dan ternyata di pendopo kantor bupati pun tak kalah sesak,, para jamaah berlomba-lomba untuk menempati posisi terdepan, katanya akan ada penyanyi lokal Banten yang pernah melanglang buana di stasiun TV swasta, presenter yang cukup terkenal di acara dakwah, juga ustadz yang cukup membumi di Banten dan hiburan lainnya yang tak kalah menarik. Anehnya,, di tengah acara ini berlangsung,, tiba-tiba aku teringat sebagian kenangan masa laluku.. Aku seperti orang dengan raga yang tertinggal di pendopo, sementara pikiran dan nyawaku berkunjung menjelajah kembali ke masa lalu. Dia,, pria itu... pria yang baru 2 tahun lalu ku kenal. Tampan, baik dan dewasa,, Ia adalah mantan kekasihku. 100 hari bersama,, ternyata cukup untuk membuatnya berkarat dalam ingatanku . Aku tak pernah tahu, kenapa hingga kini ia masih cukup berarti untuk hidupku. Kami sama-sama mengakui bahwa kami masih saling merindukan satu sama lain. Ketemu, jalan dan makan bareng adalah hal yang biasa kami lakukan untuk sekedar mengobati rindu itu. Kadang ia masih suka mengirimiku pesan singkat yang manis,, hingga aku merasa aku adalah wanita terbahagia di dunia. Ini adalah salah satu pesan singkatnya. “tak apa, kalau kamu masih malu untuk bilang sayang kembali, tapi yang penting hatimu masih tersimpan indah dalam hatiku” Heiii pria yang menjadi mantan kekasihku,, tahukah kamu,, aku malah seperti wanita gila ketika membaca pesan singkatmu itu, loncat-loncat bahagia layaknya anak kecil yang mendapatkan hadiah balon, dan senyum-senyum sendiri seperti penghuni RSJ yang melarikan diri. Dan tahukah kamu,, Itu adalah pertanda bahagianya aku ketika ku tahu kau masih memiliki rasa yang sama. Jujur,,, hingga kini aku masih menyayangimu, aku tak pernah mampu untuk menggantikan namamu dengan nama yang lain. Bahkan aku lebih memilih untuk menolak cinta 5 pria lain, daripada menghapus namamu. Aku tahu 5 pria itu kecewa karenaku, tapi aku tak dapat membohongi perasaanku bahwa kamu masih cukup berarti untuk hidupku. Jika kamu izinkan,, rasanya aku ingin kembali menjadi satu-satunya wanitamu.. malam ini aku bukan seperti jamaah yang khusu mendengarkan tausiyah di tempat pengajian.. tapi aku seperti menjadi tokoh utama di sinetron Lorong Waktu, acara ramadhan semasa aku SMP. Di lorong waktu ini aku seolah dikirimkanku ke cerita cinta masa lalu.. Ya benar kamu memang masa laluku,, tapi aku ingin kamu menjadi teman masa depanku,, bersama dalam sisa hidupku sampai Tuhan akan memanggil kita nanti. Aku cukup bahagia dengan semua itu,, tapi entah aku merasa kini kamu berbeda.. kamu tak lagi bersikap semanis beberapa waktu yang lalu.. Tak ada lagi kata rayuan,, tak ada lagi kalimat gombalan dan tak ada lagi ucapan manis bahwa kamu masih menyayangiku sebagai mantan kekasihmu. Pikiranku terbang hingga ke awang mencoba menerka apa yang sedang terjadi denganmu,, banyak terkaan yang bisa menggalaui hatiku malam itu.. Dari mulai, sepertinya kamu sedang menyukai wanita lain,, mencoba menjadikanku hanya cinta masa lalu,, kamu tidak lagi menyayangiku,, dan yang paling bisa buatku sedikit tenang adalah semoga kamu memang hanya sedang sibuk menyelesaikan tugas akhirmu (skripsi), bukan karena kau terjebak cinta dengan wanita lain. Entahlah,, euforia tahun baru itu tak lantas mebuat hatiku riang.. Ada kegalauan yang buatku merasa tak nyaman,, di tengah ramainya pendopo Serang,, aku malah berpikir untuk mengirimimu puisi ungkapan hati via sms,, Ini adalah puisi yang ku kirimkan di tengah kegalauan yang menghimpit hatiku,, sebenarnya dengan puisi ini aku mengharapkan kamu membalasnya dengan kata yang sama indahnya dan tentunya bisa buat hatiku tak segalau ini. Aku tak pernah tahu Aku tak pernah tahu,, Kenapa hingga kini kau masih cukup berarti untuk hidupku Ada rasa yang berbeda ketika ku mengingatmu Tak sama dengan ketika ku mengingat yang lain Aku bahkan tak pernah tahu,, kenapa Tuhan s’lalu hadirkan bayangmu di pikiranku Aku tak pernah sekalipun berusaha tuk mengingatmu,, Tapi sepertinya Tuhan tahu bahwa kau masih dihatiku Rasa ini tak ubahnya rembulan yang selalu nampak bersinar,, Indah,, dan mempesona.. Aku tak pernah mampu tuk meninggalkanmu jauh dari pikiranku,, Sepertinya aku mulai mencintaimu kembali.. Percayalah,, Aku mencintaimu dengan hati Dengan hati yang tak bisa ku sematkan pada lelaki selainmu Dan aku menyayangimu dengan nada Dengan nada yang tak bisa ku harmonikan pada yang lain,,, Pernah kucoba tuk lupakanmu,, Melempar bayangmu hingga langit ke tujuh,, Tapi nyatanya,, aku tak pernah mampu untuk tak mengingatmu.. Entah,, Sepertinya kau masih berkarat untuk hatiku.. Ting-ting-ting (tanda pesan masuk),, itu pertanda bahwa sms yang ku kirim telah sampai ke ponselnya dan mungkin sedang dibaca. “Allhamdulillah puisiku telah sampai ke ponselnya,, semoga akan ada balasan yang nantinya tak membuat ku kecewa,, ucapku dalam hati”. Bermenit-menit ku tunggu,, dan sekarang menit tak lagi sebagai menit,, aku menunggunya hingga berjam-jam. “huuuuffffttthh,,, sepertinya memang benar aku tak lagi berarti buatmu,, mungkin memang kamu sedang terjebak dengan cinta yang lain,, ucapku lirih mencoba menerima kenyataan”. Aku berusaha menguatkan diriku sendiri atas rasa kecewa yang kini tak lagi klise. ”yahhhh,,, sepertinya aku memang harus benar-benar melupakanmu,, melempar bayangnya jauh-jauh hingga langit ke tujuh,, ucapku lirih seolah tertusuk sembilu”. Aku memang tak tahu,, adam dari sisi mana yang akan Tuhan pilihkan untukku.. Seperti apa,, dan bagaimana ia,, tak ada yang tahu untuk masa depan.. Mungkin benar kau memang hanya ada di masa laluku.. Jika memang Tuhan tak takdirkan kita bersama, setidaknya aku pernah melewati 100 hari bahagia bersamamu dan jika Tuhan akan menghapusmu dari ingatanku,, itu karena Tuhan akan menggantikanmu dengan adam yang lebih baik.. Ikrarku,, akan ku coba tuk tinggalkanmu dalam masa laluku, tak banyak yang bisa ku lakukan. Tapi pastilah akan ku coba,, seindah apapun dulu kamu dimataku semoga kamu juga akan nampak indah dimata wanita selainku. Ku akui,, salah itu memang ada padaku,, kalau saja aku tak pernah melakukan hal bodoh yang mungkin melukai perasaanmu, mungkin hingga kini kita masih berdua,, berdua membangun istana cinta di hati kita.. Tapi biarkanlah,, biarkan itu hanya menjadi kenangan di masa lalu.. Jujur,, hingga kini sayang itu memang masih ada untukmu,, tapi akan ku coba relakan rasa itu pupus bersama sang waktu.. Aku yakin,, Tuhan t’lah miliki rencana yang indah untukku,, dan barangkali untukmu.... Lagi-lagi aku harus katakan ini pada cinta yang tak lagi bersahabat,, “AKU AKAN MENCOBA UNTUK MENINGGALKANMU DALAM MASA LALUKU”... Aku teramat yakin bahwa Tuhan tidak akan mengambil sesuatupun dari makhluknya, kecuali Dia akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik..

Minggu, 30 Desember 2012


Dear Love

“Plung… Tak…!” sebuah bola basket dilempar ke ring tapi malah membalik memantul mengenai kepala anak gadis kelas 3 SD yang satu iini.. “Aww…. Huaaaa.. hiks hiks.” Anak itu menangis tersedu sedu “Yah payah… mangkannya klo pendek ga usah so jago-jagoin masukin bola deh..” kata salah seorang temannya.. “Hiks.. hiks..” anak itu masih dengan isakan tangisnya “Udah.. jgn nangis..” kata anak cwo yang datang menghampirinya “io..?? ngapain kamu di sana?? Sono..” *maklum anak 3 Sd ngomongnya jaka sembung* “ Nanti kamu bisa ko masukin bolanya ke ring..” kata cwo yang di panggil io tadi “Nanti kapan??” kata cwe itu jutek.. *kecil2 galak.. gue pites lu.. hehhe* “Ck… ya nanti lah klo lo udah gede.. gedeeee…….bgt.. Setante2..” “Pletak…” cwe tadi menjitak kepala io dan langsung pergi “Agni….!!” Panggil io.. Agni hanya menoleh ke belakang dan mencibir lidahnya “Wlee…!! :P” “Huft..” io kesal.. 7 tahun kemudian “Plung….Tak..!!” kembali bola yang di lempar ring tapi malah membalik memantul. “Aghh… sialan..” kata’y sambil melambungkan bola basketnya setinggi mungkin karena kesal.. Ga jauh dari lapangan basket cwe bernama agni itu masuk ke dalam rumah Tiba2 “Heh…!!” ada seorang cwo yang menyapanya meskipun nyapa’y ga ngenakin bgt Agni menoleh dan mengkerutkan dahinya tanda dia bertanya siapakah gerangan.. “Mau tanding sama gue??” “Lo siaapa??” “Ck lo takut ya tanding sama gue?? Lo tuh takut klo bolanya ga masuk ke ringg dan malah mantul balik..?? ya kan?? Bilang aja klo takut…” kata cwo itu meremehkan “Heh.. denger ya.. pertama gue ga tau lo tuh siapa….” Kata agni yang merasa asing dengan wajah anak tersebut “Ke 2.. gue ga pernah takut sama yang nama’y COWO…!! Ngerti lo?? Lets play…!!!!” k,ata agni berlari ke lap. Basket dan mendribel bolannya.. yang di ikuti cwo itu.. “Three.. point..” kata cwo itu yang beberapa saat setelah main.. Agni kesal..dan lansung merebut bolanya dari tangan cwo itu.. agni bersiap melempar bolanya berharap dia bisa memasukannya setidaknya dia msih bisa menyimbangi score.. 1…2…3….. Apa yang terjadi..? “Plung..!!” “YES……..!!” agni berhasil memasukan bolanya “Se?? three point too…” kata agni merasa lebih tertantang Cwo itu merasa sudah lelah dan meminum minumannya.. “Gue ga tau klo lo tuh jago juga main basket..” kata cwo itu Agni seketika memperhatikan wajah cwo itu yang msih di penuhi dengan keringat Seakan wajah yang tadi asing baginya berubah menjadi wajah yang tak asing lagi “Score kita sama… oh ya nama lo siapa?” tanyanya “Gue??” tanya agni “Ga.. kucing… ya iya lah elo…” kata cwo itu “Ga penting… gue mau pulang…!” kata agni jutek.. “Ck.. cwe aneh…” kata cwo itu kesal “Lain kali… klo lo make celana jangn bolong2.. kya preman aja… preman pasarrr…” teriak cwo itu karena agni udah masuk rumah “BODO..!!” balas agni @kelas “Morning all…” si cwo biang gosip ini dateng ke kelas Semua tak peduli dengan ozy si cwo biang gosip yang memasuki kelas,bagi mereka udah ga bisa di bilang lebay lagi klo tuh cwo manis udah masuk ke kelas.. toh emang si ozy tuh muka tembok.. bodo amat deh di omongin orang.. *hehe sory FZ* “Ag.. ada anak baru loh..” kata ozy “Terus apa hub. Nya sama gue??” tanya agni dengn dingin “Ga ada..” “Ya udah…” kata agni lagi “Tapi tapi anak yang baru ini udah menarik perhatian semua anak cwe loh ag..” lanjut ozy “So?? Lo pikir gue tertarik?? GA!..” kata agni “Lo kan cwe jadi jadian mana mungkin trtarik sama cwo..?” kata ozy “Sialan lu…” “He..he…” Beberapa saat kemudian bu uci memasuki kelas “Anak2.. kita kedatangan murid baru…silahkan nak.. perkenalkan nama mu..” pinta bu uci Anak itu memasuki kelas.. pandangan anak2 cwe tertuju padanya kecuali agni.. Tapi seketika agni yang tadinya santai berubah menjadi setengah kaget dan mati.. *halah* “Dia…??” batin agni Anak cwo itu mulai memperkenalkan nama’y “Nama saya mario stevano aditya haling.. saya pindahan dari manado.. *ceritanya* kalian bisa manggil gue io?? Rio? Atau terserah lah..” “NO hp??” celetuk salah satu murid cwe. “Huuuuuu……..” Suasana kelas jadi rame saat Rio datang… “Rio kmu duduk di belakang agni ya..” kata bu uci.. Rio menganggukan kepala di sertai senyuman yang membuat cwe sekelas melayang.. *penulis juga melayang tuh klo di senyumin Rio.. hahhaha* “OH.. nama lo tuh agni??” bisik rio dari bangku belakang agni “Ck.. berisik..!!” sahut agni Setiba di rumah.. Agni menubruk saudara kembarnya ify “Aw….!!” Rintih ify Agni sama ify emng jauh beda.. Di liat dari penampilan udah jelas lah yang di bilang Rio tadi klo agni tuh selalu memakai celana kebangsaannya yang bolong di bagian lutut lah.. paha lah.. bahkan ada di mana2 bolong’y.. ckckck… Sementara ify.. dia anak yang kalem baik cantik dan ramah.. ify mempunyai rambut yang lurus sebahu.. beda dengn agni dia mah punya rambut bagus tapi di iket mulu rambutnya jadi ga kelihatan wanitanya… Konon sejarah agni berubah jadi cwo karena paksaan dari ayahnya.. “Knp sih lu??” tanya ify “Sini deh….!1” agni menarik tangan ify “Aw….!!” Ify merintih ke 2 kalinya Di ruangan perpustakaan.. Rumah mereka emang luas jadi sengaja di bikin perpus kecil kata mama sih buat agni sama ify belajar2 dikit gitu deh,, “Fy.. lu masih punya fto waktu kita perpisahan SD ga??” tanya agni “Masih.. tuh ada di rak buku ambil aja..” kata ify Agni membuka album SD’y 1/1 dia sesaat tersenyum melihat wajahnya yang msih polos.. “Dari tadi tuh album di bolak balik aja.. nyari siapa sih ag??” tanya ify “Eh iya.. fy.. masih inget ga sama yang nama’y io??” tanya agni “Mario stevano aditya haling??” tanya ify meyakinkan “Ha?? Ga tau deh gue lupa nama panjang’y..” kata agni masa bodo “Ck.. ya kenal lah… dia kan sahabat lo ag.. masa lo lupa sih?? Parah bgt lo sahabat sendiri di lupakan….” Kata ify Agni tersenyum terpaksa…. “Kayanya sih iya fy.. anak baru di kelas gue tadi seakan mirip sama Rio..” “Berarti gawat dong?? Rio tuhkan ga suka klo lo jadi cwo ag.. dia tuh dari SD suka lo yang kalem…” kata ify “Tenang aja.. kayanya di ga tau.. mungkin lupa siaapa gue…” “Oh..” jwb ify “Berarti bener dia Rio.. sekian lama dia hilang di jakarta ternyata dia ada lagi..” batin agni. Agni sama Rio waktu itu emng pisah SMP saat lulus SD.. @kelas Di bangku agni menemukan sepucuk surat.. Begini isinya Hay… gue suka sama lo.. meski gue tau lo tuh cwe tapi gue merasa lo tuh keren dan cakep lagi… Singkat padat dan jelas.. agni membolak balik suratnya tapi ga ada pengirimnya.. “Ck.. surat ga jelas….” kata agni yang membuang surat itu ke tong sampah Emang dasar agni… cuek bebek klo masalah cinta2an “Cie… dapet surat nih ye… ada juga ya yang suka sama lo?? Cwe apa cwo??” tanya Rio yang tiba2 datang “Ck.. heugh…” agni tak merespon Rio Keesokan harinya dia menemukan surat lagi.. Kali ini begini isinya Agni.. semakin lo diem gue semakin tertarik sama lo.. lo tuh unik.. ga neko2 dan cuek abis itu yang membuat gue semakin suka… “Dih gila nih cwe lesbi kali ya…” kata agni.. Agni pun kesal karena udah 2 kali ada surat yang ga jelas di mejanya dia membalas surat itu.. Gue ga tau lo tuh siapa?? Bagi gue surat lo ga bermutu…Tolong jgn ganggu gue.. awas lo klo ngirim surat lagi..!! gue bukan ngancem tapi gue emang ga suka sama orang yang suka ngerjain2 gue kaya gini… Ga usah ditanya surat itu ada lagi,, agni membukanya berharap ni orang kapok sama balesannya kemaren Gini isinya dari si orang.. hehe Lo bener juga ya.. surat gue ga bermutu.. temuin gue di belakang sekolah.. Agni bergegas ke belakang sekolah.. Dia menemukan sosok gadis cantik bernama Acha “Elo..?” tanya Agni “Agni…” Agni tersenyum mengridik dia takut si acha ini bener2 lasbe.. “Ni surat dari lo kan?? Katanya lo mau ngomong sesuatu sama gue?? Apa??” tanya acha “Ha?? Surat?? Ngomong sesuatu??” agni bingung ½ mati “Iya.. mau ngomong apa??” tanya acha Entah kenapa pikirannya mendadak emosi.. “Sial…. Nih pasti ulah Dia……..” batin agni Lalu akalnya muncul.. “Eh iya.. itu tuh lo dapet salam dari Rio.. itu loh anak baru yang keren itu loh mario stevano aditya haling….” Kata agni “Wah..? masa??” tanya Acha Dari awal Rio masuk kayanya si acha udah mulai gimana gituuu….hahhaha “Iya.. dia tuh katanya suka sama lo.. udah cepetan temuin Rio.. dia tuh keren loh.. cakep lagi.. udah gitu item tapi manis..” kata agni “Iya deh..” kata acha yang senyam senyum dan pergi “Hahaha.. makan tuh yo si Acha… :P” oceh agni Di kelas Acha udah senyam senyum gitu deh ke Rio.. hahahaduh cie.. hhuhuy “Hay Rio..” sapa acha manja “Hii… ngapain lu di sini??” tanya Rio mengridik maklum dia ga suka sama cwe manja dia tuh sukannya sama penulis *di gebukin Rise hahahha kiding2… Lanjjuuuttt!!* “Alah udah ngaku aja… lo suka kan sama gue??” tanya acha “ha?? Hiiii……..!!” Rio langsung ngibrit ke kanti untuk mencari agni Ngapain lagi klo bukan buat ngajak adu mulut “Nih pasti ulahhh loo….” Kata Rio “Emmm 50% iya 50% engga.. karena 50% yang satu.. ngapain lo ngerjain gue duluan??? Ya gue balessss donggg….” Kata agni “Mau lo tuh apa??” tanya Rio kesal “So what ever…” kata agni santai “Kita tanding basket lagi..” pinta Rio “Wo… lo ga takut kalah sama gue???” tanya agni menantang “Heh.. cwe aneh gue kemaren bukan kalah tapi score kita tuh sama…” kata Rio “Ck.. terserah lo deh.. lets play..” kata agni tak takut “Tunggu…!!” cegat Rio “ini bukan pertandingan biasa… klo lo kalah lo harus jadi pembantu gue..” kata Rio “OK.. tapi klo lo yang kalah lo berhenti ganggu hidup gue…!!” kata agni “OK…” Permainan pun berlangsung.. sebernarnya agni tuh ga bisa sama sekali masukin basket ke Ring kemeren adalah sejarah pertama dia msukan bola ke ring yang langsung bernilai 3 point.. ga tau deh hari ini?? Ckck.. Saat jam bel istirahat hampir berbunyi tanda masuk kelas itu tandanya permainan akan segera berakhir Score mereka 0-0 agni terus menghalangi Rio memasukan bola ke ring karena dia ga mau dia kalah gara2 ga bisa masukin bola ke ring… Detik-detik terakhir Rio memegang bola.. agni membungkuk di hadapan Rio mereka saling membungkuk ingin merebut bola.. Rio tersenyum… rio masih memegang bola… kayanya di mau ngalah sama agni biar agni ngambil bolannya dan msukin ke ring tapi agni malah berdiri masa bodo dan langsung telak pinggang,,, akhirnya Rio yang masukin bola ke ring “1-0..” kata Rio “Kriinggg….kriinggg…..” bel tepat berbunyi “Ck.. BODO..!!” Gosip sebesar ini akan langsung nybar ke kelas/kelas tau sendiri.. ada cwo biang gosip yang selalu ga pernah absen untuk gosip2 terbaru.. Di kelas agni dan Rio kipas2 tangan mereka.. kerena lelah abis tanding Keesokan harinya agni udah bener2 jengkel bgt sama Mario… niat jahil agni pun datang.. Dia mengempeskan ban motor Rio.. “Fy pulang bareng yu..” ajak Rio “Ayo..” “Haha.. mampus lo yo..” oceh agni.. ntah agni lagi ga conect apa lagi lemot.. Hello Rio tuh pulang sama ify dong.. kan ify saudara’y agni masa iya agni tega klo ify kena sial suruh dorong motor rio yang kempes?? Agni.. agnii… “Yahh… bannya kempes…” kata Rio “Terus gimana dong??” tanya ify “Ck.. sial mana bengkel jauh lagi…” kata Rio “Panggil derek aja..” saran ify “Ga usah.. bentar2..” Rio mengeluarkan hp’y “Halo..” “Heh.. agni sini lo… ban motor gue kempes…” kata Rio “Hahaha ya DL ‘derita lo’ hahaha..” agni tertawa puas “Ck aghh berisik sini lo…. Cepetan…” pinta Rio “Hahaha.. kaga..” bantah agni “Oh lo mau ya saudara lo ify gue ceburin ke jurang??” tanya Rio “Haduh… bego bego…. Iya ify kan sama Rio.. haduhh….” Batin agni “ck.. apaan sih? Rese lo..” agni tiba di tempat motor rio kempes “Bawa nih motor gue ke bengkel….” Kata Rio menyuruh agni seenak dengkulnya.. “Ha?? Lo pikir gue siapa lo.. Ogah..” “Heh.. lo kan pembantu gue inget kahhh??” kata Rio so cool “Ck…. Heughh… heugghh….” Agni gemes bgt sama Rio.. @rumah agni Halo.. “Agni.. beliin gue makanan dong laper nih…” pinta Rio dari telephone “Ha?? Gue babby sister lo ya.. yg selalu nyuapin lo kemana mana…” bantah agni lagi “Lo itu ga pikin kan.. status lo.. masih jadi pembantu gue… pembantu…” “Tut… tutt.. tutt…” telephone di tutup agni @rumh Rio Ting tong… Bukan agni nanma’y klo ga bisa ngerjain orang.. Semua makanan di pesan agni dan dikirim ke rumah Rio tanpa agni yang bayar.. so?? Rio harus kehabisan uang untuk byar makan2 itu sendiri Keesokan hari di sekolah “Heh…” Rio kesal menghampiri agni “Apa???!!” agni ga kalah galak “Apa-apa lu ngirim makanan sebnyk itu??” tanya Rio “Loh lo kn yang minta?? Ya udah gue kirim.. hahha enak kan??” kata agni meldek “Heugh….!!” Rio kesal “hahhaha…” tawa agni “Yo.. gue punya tiket nih..” kata ozy yang menghampiri Rio “Tiket apaan?? Gue ga suka nonton konser…” tolak Rio “Ya udah klo ga mau.. vokalisnya agni loh..… agni kan punya band dan katanya dia mau manggung malem ini..” jelas ozy “……………..” rio diam “Klo lu ga mau ya udah… gue kasih yang lain…mumpung gratis nih tiket..” kata ozy “Et… siapa bilang gue nolak.. “ kata Rio yang langsung mengambil tiket di tangan ozy “Et… !!” ozy mengambil tiketnya lagi ..“Tapi lo harus kasih tumpangan ke gue ntra malem..” pinta ozy.. “Sip….!!” Kata Rio Dasar si ozy ada maunya nawar2 rin tiket ke orang.. :P Malam hari di konser agni Agni menaiki panggung dengan teman2’y.. dia mulai menyanyikan lagu rock n roll’y… hehe penonton ga begitu terhibur bgt.. malah yang ada mereka BT.. coz lagunya rock.. Tiba2 seorang cwo menghmpiri band agni “klo lo ga bisa nyanyi turun aja deh.. dasar band kampungan….!!” “Heh… klo ngomong di jaga ya?” kata Rio yang tiba-tiba datang membela agni “Knp??” tantang cwo itu.. otomatis lah Rio panas.. orang di tantang kya gitu.. *hajar yo* hahahha.. Tanpa basa basi Rio menonjok muka cwo itu “Rio…!! Udahh…!!” lerai Agni “klo temen lo emng band terbaik tunjukin dong..” tantang cwo itu “Ok..” kata Rio “Ha??” agni bingung Rio langsung menarik tangan agni dan naik panggung Rio bernyanyi bersama band agni kali ini rio jadi vocalis agni Cuma pasrah untuk jadi gitaris… Alunan yang mereka bawakan cukup menghibur.. Cwo yang tadi menghina pun pergi… @studio band jam “Ag.. lo knal sama Rio??” tanya Ray sang drummer “…………” agni diam dia kesal karena posisinya sebagai vocal seolah-olah di ganti sama Rio dengan sekejap “Klo Rio temen lo ikut di band kita.. keren tuh kaya’y.. suaranya itu loh ag.. baagus bgt..” kata salah seorang basis “Ah…. Diem lo semua.. klo lo mau ngambil Rio sebgai vocalis ambil aja biar gue yang mundurr….!!” Kata agni Temn2’y hanya diam.. Emosi agni semakin naik… bahkan sampai tak terkontrol.. agni benar2 marah kesal dongkol jadi satu sama tingkah laku Rio @keesokan harinya Saat Rio berjalan menuju parkiran motor tiba-tiba dia di bekap dari belakang pandangan Rio gelap karena matanya di tutup kain.. tangan Rio di tarik ke belakang dan di ikat.. “Aw… apa-apaan nih?? lepasin..” pinta Rio “Diem…!! Ikut gueee…!!” Rio di seret ke mobil.. dia di jatuhkan ke mobil daalam posisi tidur.. tanpa matanya di buka sedikit pun oleh sang penculik.. Selama 2 jam rio berada di posisi itu.. dan tak lama kemudian mobil itu berhenti “Sini lo….!!!” Sentak’y sambil menarik Rio Tutup mata Rio di bukanya… “Liat guee….!!” Pintanya sambil menarik kerah Rioo Penculik itu agni… guys…. “Liat gue…??” kata agni masih dengan tangan menarik kerah Rio “ lo inget kan sipaa gue?? Lo inget kan??” tanya agni emosi “…………” Rio diam menahan emosi Mereka salaing diam Agni perlahan melepaskan gemgaman tangannya dari kerah Rio.. agni tertunduk dan langsung berlari ke arah mobil berniat meninggalakn Rio “Ya iya lah gue inget lu tuh agni kan.. agni yang dulu yang ga bisa masukin bola ke ring basket…Agni yang dulu selalu nangis klo di ledek…” kata Rio Langkah agni terhenti… dia bersandar di bawah pohon.. dia menatap suasana yang sedang mereka tempati… Rio menghampirinya dan duduk di sebelahnya.. “Ini di mana??” tanya Rio santai “Di puncak..” jwb’y “Gimana bisa gue ngelupain seorang agni sahabat gue dari SD,,” kata Rio “Gue dongkol sama elu.. knp sih lo tuh selalu ganggu hidup gue?? Lo mau bales dendam sama gue karena waktu SD lo jatoh dari sepeda dan jari kaki lo hampir putus karena gue?? Gue ga sengaja yo.. dorong lo dari sepeda…!!” kata agni “Ag.. apaan sih?? Gue juga ga nyalahin lo kan waktu itu?? Bagi gue itu udah ga ada lagi di memory gue ag…” kata Rio “Terus maksud lo ke sini apa??” tanya agni “Gue ke sini karena nyokap gue pindah ke jakrta.. so ga menutup kemungkinan kan klo gue ketemu lo lagi secra ga sengaja??” “………” agni diam dia masih menikmati pemandangan yang jauh lebih lepas menyelesaikan masalah “Ayo pulang..” ajak Rio agni menurut.. @mobil “pnculik sadis..” kata Rio “Ha??” agni masih belum conect “Tega bgt lu nyekap gue kaya tadi.. pengap tau.. tangan gue juga lecet di iket pke tali..” kata Rio “Oh… hehe.. maaf emosi..” kata agni masih santai tanpa dosa “harus ada balesannya…” kata Rio “Lo mau mancing emosi gue naik lagi??!!” agni melotot “Ye.. bukan gitu.. lo kan udah ngajak gue ke sini jadi lo harus traktir gue jagung bakar….” Kata Rio yang berhenti di sebuah t4 istirahat..Rio menikmati jagung bakarnya tapi ga untuk agni dia masih diem ntah knp.. mungki merasa bersalah sama Rio.. “Ko ga di makan??” tanya Rio “Ga ah.. di jakarta kan bnyk jagung kya gini udah bosen makan yang di puncak..” kata agni “ya udah buat gue aja..” kata Rio “dasar rakus..” ketus agni Agni yang dari tadi mengusap usap lengannya meresa menggigil.. maklum pegunungan gitu loh. Dingin.. “dingin ya?? Nih.. pke jaket gue..” kata Rio yang meletakan jaketnya di pundak agni “jaket lu bau… NIH ahh..!!” agni melmparnya lagi “Ya udah..” kata Rio “jgn salahin gue klo lo mati kedinginan…” kata Rio “Ck.. ya udah sini..” pinya agni lagi *ckckck muna dah si agni hahhahay* Beberapa saat.. “Ag.. klo seandainya………” “Seandainya apa??” tanya agni “If me love gimana??” lanjut Rio “Ha???” “…………..” Rio diam malu malu kucing gitu deh.. ahahhahahay “sory yo.. gue……” “gpp ko… gue Cuma…..” Haduh mereka nih ribet bgt ah ngomongnya kepotong2 hehehe “Gue udah punya cwo…” kata agni “Ha??” rio kaget “Iya… tapi gue terima lo ko..” kata agni “maksud lo?? Terus cwo lo gimana??” tanya agni “gue emng udah punya cwo tapi cwo hayalan.. dan cwo gue yg nyata sekarang ya elo…” kata agni Rio masih pura2 ga ngeti “Haaaaaaaaaa…….. telmi…” kata agni Rio langsung mencium pipi agni “Ihhh…….. Riioooooooooo……..!!!!
LazadaID
lazada ID